Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI YENGGELO) resmi meluncurkan Program Kemitraan Regional 2025 sebagai langkah strategis untuk memperluas jaringan profesional audit forensik di wilayah timur Indonesia. Program ini bertujuan memperkuat hubungan antara auditor, lembaga pemeriksa, institusi pendidikan, serta sektor swasta dalam menghadapi tantangan investigasi keuangan yang semakin kompleks.
Peluncuran program ini dilakukan di Ternate dan dihadiri oleh sejumlah perwakilan lembaga pemerintahan, BUMD, perguruan tinggi, dan perusahaan lokal. Ketua AAFI YENGGELO menyatakan bahwa kawasan Indonesia timur membutuhkan lebih banyak auditor forensik dengan kompetensi kuat karena pertumbuhan ekonomi yang dinamis juga membawa risiko peningkatan kasus kecurangan.
“Kami melihat kebutuhan besar untuk membangun ekosistem auditor forensik yang solid di wilayah timur. Melalui program kemitraan ini, kami ingin membuka akses pelatihan, memperkuat kolaborasi, serta meningkatkan kesiapan lembaga-lembaga lokal dalam menangani potensi fraud,” ujarnya dalam pidato pembukaan.
Program Kemitraan Regional 2025 mencakup beberapa fokus utama, seperti penyediaan pelatihan teknis berbasis digital, pendampingan audit investigatif untuk lembaga mitra, serta kerja sama penelitian dengan universitas mengenai pola kejahatan keuangan regional. AAFI YENGGELO juga memperkenalkan skema “Auditor Development Circle”, yaitu kelompok belajar lintas lembaga yang bertemu secara berkala untuk bertukar pengalaman kasus dan teknik investigasi.
Salah satu inovasi dalam program ini adalah peluncuran Regional Fraud Monitoring Forum, sebuah wadah komunikasi yang memungkinkan lembaga mitra melaporkan tren fraud lokal secara cepat dan terkoordinasi. Forum ini diharapkan memperkuat deteksi dini serta mendorong langkah pencegahan sebelum kerugian semakin meluas.
Para peserta memberikan apresiasi positif karena program ini dinilai memberikan peluang besar bagi peningkatan kompetensi dan jejaring profesional. Banyak lembaga menyatakan bahwa mereka membutuhkan pendampingan untuk memahami teknik audit berbasis teknologi, termasuk analisis transaksi digital, pengamanan bukti elektronik, serta penilaian risiko fraud organisasi.
Program ini juga diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman antara AAFI YENGGELO dan beberapa perguruan tinggi setempat untuk mengembangkan kurikulum audit forensik, mengadakan kuliah umum, serta menyediakan kesempatan magang bagi mahasiswa yang tertarik pada bidang investigasi keuangan.
Dengan peluncuran Program Kemitraan Regional 2025, AAFI YENGGELO menegaskan visi jangka panjangnya untuk membangun kompetensi auditor forensik yang merata di seluruh Indonesia. Organisasi ini berharap pelatihan berkelanjutan, kolaborasi lintas lembaga, dan peningkatan literasi investigatif dapat menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan bebas dari kecurangan.